Derita Hidrosefalus dan Gizi Buruk, Azzam Butuh Uluran Tanganmu

“Azzam pernah jalani operasi pengambilan cairan di kepala pada 2018 dan dirawat di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama 3 bulan. Keterbatasan biaya dan jarak rumah sakit yang jauh, sekitar 10 jam, membuat kami tak bawa Azzam kontrol lagi. Kondisi Azzam semakin buruk,” ujar Puspita Sari, ibu Azzam.

Hai TemanBaik, Teman Kita Masagus Muhammad Azzam Basit membutuhkan bantuan kita. Selain untuk biaya operasional ke rumah sakit dan pengobatan, Azzam juga harus mengonsumsi susu khusus karena gizi buruk yang dialaminya. Orangtua Azzam mengalami kesulitan untuk memenuhi biaya-biaya tersebut.

Penghasilan orangtua Azzam, Mgs. Abdul Rahim Kenedi sebagai buruh tani dan Puspita Sari sebagai ibu rumah tangga yang berjualan sayur dan kue begitu terbatas. Mau memenuhi kebutuhan harian saja harus berhitung dulu, apalagi ditambah harus mencukupi biaya untuk pengobatan anak mereka.

Azzam lahir pada 16 September 2017. Saat lahir, TemanKita ini mengalami sesak napas dan tubuhnya menguning akibat air ketuban yang terminum Azzam. Dia pun dirawat selama 12 hari di ruang NICU rumah sakit. 

Setelah pulih dan dibawa pulang, tumbuh kembang Azzam tak seperti anak lain seusianya. Berat badannya sulit sekali naik. Sudah begitu Azzam selalu muntah bila minum susu serta kepalanya mulai membesar dan tidak seimbang dengan postur tubuhnya. 

“Kami membawa Azzam berobat ke RSUD Pendopo Lintang. Azzam dirawat sekitar sebulan dan didiagnosis hidrosefalus dan gizi buruk. Namun rumah sakit tidak dapat memberikan perawatan lebih lanjut karena keterbatasan alat. Akhirnya kami di rujuk ke RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang,” ungkap Puspita Sari. 

Setelah operasi pengambilan cairan di kepala dan perbaikan gizi, Azzam diizinkan pulang. Tapi dia harus menjalani kontrol rutin. Lokasi rumah sakit yang cukup jauh dari tempat tinggal mereka di Desa Tanjung Raya, Pendopo Barat, Kabupaten Empat Lawang dan biaya operasional yang terbatas membuat pengobatan Azzam terhenti. 

Susu khusus yang harus dikonsumsi Azzam pun tak terbeli. “Kami hanya merawat Azzam di rumah seadanya dan membeli susu biasa semampu kami. Mohon doa dan dukungannya agar anak kami bisa sembuh, tumbuh normal seperti anak seusianya. Terima kasih atas doa, dukungan, dan bantuannya, semoga Tuhan membalas semua kebaikan teman-teman.”

Ayo TemanBaik, kita bantu Azzam bisa mendapat pengobatan dan perbaikan gizi yang tepat. Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan.