Elege Inone Peduli Pendidikan Anak Papua
Rp 65.774.509 dari Rp 88.800.000
Penggalang Dana
Hai TemanBaik, Papua, surga di timur Indonesia. Alam yang indah, budaya yang menawan dan orang-orang yang dikenal ramah. Namun, anak-anak di sana tidak dengan mudah mendapatkan pendidikan yang layak. Sekolah yang minim sarana pembelajaran dan tenaga pendidik membuat banyak anak-anak Papua terpaksa berhenti bermimpi. Mereka seperti menjadi mutiara hitam yang tak sempat menunjukan kilaunya.
Elege Inone, yang berarti 'Suara Anak' dalam bahasa Lani, merupakan gerakan yang ingin memberi kesempatan dan dukungan kepada anak-anak cerdas dan penuh semangat dari Papua untuk dapat mengakses pendidikan dan menjadi ruang bagi potensi-potensi anak Papua. Suara anak dari ujung timur Indonesia yang meraih mimpinya harus terdengar gaungnya hingga jauh.
Demite adalah satu-satunya anak perempuan yang berhasil tamat SD. Delapan teman sebayanya banyak yang memilih untuk berhenti sekolah dengan beberapa alasan, salah satunya karena menikah muda. Demite beruntung, keluarganya menolak menikah muda dan justru mendukungnya untuk melanjutkan sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Hal itulah yang menggerakkan kami untuk menemani perjalanan mimpinya di Yogyakarta.
Tiga tahun di Yogya, Demite menemukan dan mengembangkan bakat dan minatnya, dia aktif di kegiatan ekstra kulikuler paduan suara di sekolah. Beberapa kali ia dan kelompoknya mewakili sekolah dalam ajang perlombaan. Ia juga dipercaya menjadi ketua asrama perempuan di lingkungan sekolah. Demite juga aktif di kegiatan luar sekolah, ia mulai berjejaring dengan kelompok crafter (pengrajin) Yogya. Beberapa kali ia bergabung dan mengisi workshop menyulam di Pasar Sasen, bahkan ia sudah berani meluncurkan sebuah brand untuk karya rajutannya; Magebaga yang berarti mata air dari hutan, dalam bahasa Lani. Demite bercita-cita menjadi seorang dokter dan kembali ke kampungnya untuk melayani saudara-saudaranya yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Yesman, anak yang tekun, punya rasa ingin tahu dan disiplin tinggi. Hal itulah yang membuat Yesman selalu menduduki posisi tiga besar di kelasnya. Ketertarikannya akan dunia basket pernah mengantarkan Yesman, sebagai satu-satunya perwakilan sekolah untuk bergabung dalam pelatihan basket tingkat Kwarcab Sleman. Ia dan klub basketnya juga sering mewakili sekolahnya dalam berbagai pertandingan. Selain dalam bidang akademis dan olahraga, Yesman juga punya ketertarikan dalam dunia seni. Sejak dua tahun lalu, ia bereksperimen melukis di atas tulang daun kupu-kupu. Beberapa lukisannya pernah dipamerkan saat peringatan hari pendidikan nasional di Bogor tahun lalu. Tak hanya itu, anak laki-laki yang bercita-cita menjadi pilot ini juga sudah bisa memenuhi beberapa kebutuhan pribadinya dari hasil lukisan yang dipesan oleh teman-temannya.
Endison adalah anak yang paling berbeda. Endi punya jiwa sosial yang tinggi. Ia dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Endi sangat tertarik dengan dunia bola; baik itu sepak bola maupun futsal. Beberapa kali ia dan klub futsalnya mewakili sekolah dalam beberapa perlombaan. Selain itu, Endi juga punya ketertarikan yang besar dengan dunia seni dan berkebun. Dua hal tersebut menjadi kegiatan alternatif untuk mengisi waktu di sela-sela waktu senggangnya. Jika anak-anak lain pada umumnya bercita-cita ingin menjadi dokter, pilot, polisi, maka Endi lain. Endi ingin menjadi ilmuwan.
Kami yakin, anak-anak Papua punya potensi yang besar. Mereka hanya butuh untuk diberikan kesempatan dan dukungan. Kami ingin mengantarkan Demite, Yesman, Endison berjalan lebih jauh. Tapi, kami sadar kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh bergandengan tangan dengan TemanBaik semua untuk bersama-sama mengantar mereka untuk melanjutkan studi mereka di jenjang SMA. Kami mengajak Teman Baik turut serta mengambil bagian dalam perjalanan mimpi anak-anak ini. Berapapun dukungan Teman Baik akan berarti untuk langkah Demite dan Yesman. Semoga Semesta membalas kebaikan kita semua.
Salam
Elege Inone
-
Pencairan Dana Rp 5.757.833
Ke rekening ****131 a/n TALITA AMILIA
Dana digunakan untuk: 1. Untuk Pembayaran SPP dari bulan Juli-Setember a.n Yesman Kogoya @800.000 Rp2.400.000 2. Untuk Pembayaran Assessment Belajar dari bulan Juli-Setember a.n Yesman Kogoya @35.000 Rp105.000 3. Untuk Pembayaran komputer & internet dari bulan Juli-Setember a.n Yesman Kogoya @35.000 Rp105.000 4. Untuk Pembayaran kegiatan & ekskul dari bulan Juli-Setember a.n Yesman Kogoya @45.000 Rp135.000 5. Untuk Pembayaran Asrama dari bulan Juli-Setember a.n Yesman Kogoya @1.600.0002022-10-11 16:56:21
-
Donasi Sudah Digunakan Dengan Baik Untuk Membayar Sekolah Dan Asrama Yesman Kogoya
Hai TemanBaik
Yesman merupakan anak Papua yang berbakat. Yesman selalu menduduki posisi tiga besar di kelasnya. Banyak sekali prestasi yang sudah diraih oleh Yesman. Sejak 2 tahun lalu, ketertarikannya akan seni membuatnya mulai bereksperimen melukis di atas tulang daun kupu-kupu.
Yesman butuh dukungan untuk tetap melanjutkan cita-citanya menjadi pilot. Sehingga adanya bantuan donasi dari TemanBaik sangat membantu.
Donasi sudah digunakan dengan baik untuk membayar sekolah dan asrama Yesman Kogoya sejumlah 24.120.000.
Terima kasih TemanBaik sudah membantu
2022-10-11 15:27:26
-
Pencairan Dana Rp 14.951.041
Ke rekening ****131 a/n TALITA AMILIA
Untuk biaya SPP, biaya Asrama, Kuota internet utk sekolah online dan operasional2021-09-07 14:00:33
-
Temanbaik Bantuan Kalian Digunakan Untuk Dana Pendidikan Dan Perawatan Endi Yang Sakit
Halo TemanBaik, saya Demite, seorang anak Papua yang sedang melanjutkan pendidikan di Yogyakarta dan pernah dibantu oleh om, tante, dan kakak-kakak di sini. Semoga semua dalam keadaan sehat-sehat ya.
Saya mau mengabarkan kalau sampai hari ini saya masih bersekolah, melanjutkan pendidikan di sini, di Yogyakarta bersama satu teman saya, Yesman. Teman lain, Endi belum bisa meneruskan pendidikannya karena harus pulang ke Papua karena penyakitnya. Jadi, bantuan yang sudah kami terima selain digunakan untuk pendidikan juga digunakan untuk membantu perawatan Endi, doakan ya, Kak semoga Endi segera sembuh dan bisa kembali sekolah bersama kami di sini.
Terima kasih saya ucapkan untuk kakak-kakak, om, dan tante yang sudah memberikan bantuan untuk kami, kami sungguh senang bisa sekolah di sini. Mohon doa dan dukungannya terus ya, Kak untuk kami.
2021-09-07 12:03:03
-
Pencairan Dana Rp 10.090.908
Ke rekening ****131 a/n Talita Amilia
pencairan donasi digunakan untuk biaya kebutuhan SPP anak-anak2021-03-16 19:01:56
-
Lima Bulan Mengenakan Seragam Putih Abu-abu, Yesman, Endison Dan Demite Punya Cerita Baru
Setelah tiga bulan tinggal di asrama tanpa kontak dengan dunia luar, akhirnya pada akhir Oktober lalu kami bisa mendengar suara Yesman kembali. Kami terhubung setelah Yesman menyelesaikan masa karantina yang diberlakukan sekolah dan asrama SMA Sedes Bedono selama 100 hari. Selama tiga bulan itu, Yesman dan teman-temannya tidak diizinkan menggunakan ponsel dan menghubungi dunia luar. Kami hanya sesekali saja bertukar kabar dengan Yesman menggunakan surat. Tentu ini menjadi pengalaman baru untuk kami, termasuk Yesman.
“Kalau saya sudah tidur itu baru saya ingat lagi kaka-kaka, teman-teman, sa sedih. tapi setelah itu sa sibukkan diri.. habis itu sudah lupa lagi," ucapnya lewat telepon tempo hari.
Selama 100 hari itu juga, Yesman harus beradaptasi dengan lingkungan, teman dan guru-guru yang baru. Sekolahnya sudah memberlakukan pembelajaran tatap muka. Hanya saja waktunya dipersingkat, hanya 4 jam per hari. Dia sempat mengalami kesulitan dengan pola pembelajaran yang hanya paruh waktu tapi dengan materi yang padat. Hal itu membuat Yesman merasa kurang maksimal dalam belajar. Tapi dia juga menikmati hari-hari di asrama dengan teman-teman barunya. Kami bisa melihat pertumbuhan badan Yesman yang meningkat cukup signifikan.
Lain halnya dengan Demite. Demite tampak tidak terlalu susah menjalani masa adaptasi dengan lingkungan asrama baru. Selain karena memang pembawaan dari Demite yang easy going, Demite juga terbantu dengan adanya beberapa kakak kelas yang juga alumni SMP St. Aloysius Turi. Malah, beberapa diantaranya adalah teman dekatnya seperti Maria, Rere dan Eloy.
SMA St. Maria Yogyakarta masih memberlakukan pembelajaran daring. Dia mengikuti pembelajarannya dari asrama. Hal itu membuatnya mudah terhubung dengan wifi dan dunia luar. Kami terus berbagi cerita lewat dunia maya.
Sejauh ini Demite tidak mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran di sekolahnya. Hanya saja dia sempat sedikit kecewa karena berdasarkan tes pemetaan kemampuan, dia akhirnya harus masuk di jurusan IPS. Padahal ia ingin sekali masuk di IPA dan menjadi dokter.
Yesman dan Demite menjalani masa adaptasi dengan baik. Tapi tidak begitu dengan Endison. Endison tidak sempat merasakan memakai seragam putih abu-abu seperti halnya Yesman dan Demite. Hal itu dikarenakan sekolah tempatnya melanjutkan studi adalah sekolah alternatif yang menjunjung tinggi keberagaman sehingga siswa SALAM diperbolehkan mengenakan pakaian bebas untuk pergi ke sekolah.
Selama empat bulan, Endison berusaha mengikuti pola pembelajaran di SALAM melalui riset. Rupanya ketertarikannya terhadap alam dan tumbuhan, dia manfaatkan sebagai bahan untuk risetnya. Ya, dia membuat riset tentang konservasi alam. Selama 2 bulan terakhir, Endison membuat pembibitan beberapa tanaman yang bagus untuk konservasi hutan. Antara lain, ketapang, pucuk merah, cemara, dan matoa. Sejauh itu, Endison tidak mengalami kendala yang cukup signifikan dalam mengikuti proses pembelajaran di SALAM.
Sayangnya, Endison mengalami kesulitan untuk mengembangkan dirinya di Jogja. Dia menyampaikan kepada kami, bahwa dia tidak mampu mengikuti pergaulan di Jogja. Ia merasa akan bisa bertumbuh kembang dengan baik jika dekat dengan keluarganya di Papua. Dia juga mengajukan diri untuk kembali ke Papua. Setelah berdiskusi panjang dengan tim, Endison, dan pihak SALAM kami memutuskan untuk memulangkan Endison ke Papua dengan pertimbangan pertumbuhan psikisnya. Maka saat ini kami sedang menyelesaikan beberapa hal terkait administrasi milik Endison, kemudian dalam waktu dekat ia akan kembali ke Papua.
Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk doa dan dukungan dari TemanBaik semua yang sudah turut serta mendukung pendidikan Yesman, Endison dan Demite. Donasi dari TemanBaik sudah digunakan untuk membayar biaya sekolah Yesman, Endiosn dan Demite sehinga Teman-temanKita ini bisa tetap melanjutkan pendidikan mereka karena dukungan dan kesempatan yang TemanBaik semua berikan. Semoga Tuhan membalas kebaikanTemanBaik semua dan memberikan rezeki yang melimpah. Tuhan memberkati semua. Terima kasih.
2021-01-11 10:05:29
-
Pencairan Dana Rp 13.381.883
Ke rekening ****131 a/n Talita Amilia
untuk membayar biaya sekolah dan pendidikan anak-anak Papua.2020-12-15 19:59:37
-
Pencairan Dana Rp 21.052.632
Ke rekening ****131 a/n Talita Amilia
Pencairan dana donasi TemanBaik untuk membayar biaya sekolah anak-anak di Papua yang membutuhkan pendidikan lanjut2020-09-25 09:20:31
Fundraiser
Bantuan itu bukan sekadar uang lho, TemanBaik!
Dengan menjadi Fundraiser, kamu bisa mengumpulkan uang untuk galang dana ini dengan mengetuk hati teman-temanmu yang ingin membantu.
Bantu Campaign Lainnya
Cerdaskan Anak Bangsa dengan Gerakan Berbagi Jutaan Buku
BenihBaik
Rp 15.843.558
31 hari lagi
Beasiswa Pendidikan Yatim & Dhuafa Bisa Sekolah
MIZAN AMANAH
Rp 31.086.000
23 hari lagi
Bertahun-tahun MTs Madinatunnajah Parung Belajar di Tempat Kumuh
Fredi Adi Safutra Sudjai Sumarni
Rp 1.505.003
10 hari lagi
Bantu Harapan Warga Yang Kurang Mampu
Yanti
Rp 0
52 hari lagi
Bersama Kodingbean 1000 Anak Indonesia Bisa Koding
Kodingbean
Rp 1.012.065
71 hari lagi