Kategori Campaign
Panggilan Mendesak
Anak
Terapi Bantu Anakku Sembuh dari Kelumpuhan Otak
Sekarang, anakku masih harus rutin terapi seminggu sekali. Seperti, fisioterapi, okupasi, terapi wicara, karena hidrosefalus dan kelumpuhan otak membuat tumbuh kembangnya terhambat.Anakku, Queensha (1th), didiagnosis menderita hidrosefalus sejak dalam usia kandungan 8 bulan. Namun, cairan di kepalanya nggak bertambah. Itu yang membuat ia berbeda dengan penderita hidrosefalus lainnya. Fisiknya lebih dominan dan menunjukan kalau ia juga menderita cerebral palsy. Pertama kali aku tahu kondisinya yang nggak beres, saat usianya 4 bulan. Aku lihat tangannya sering mengepal, kedua kakinya kurang responsif, dan nggak bisa tengkurap. Dari puskesmas, anakku lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, untuk pemasangan selang VP Shunt. Ia sudah melalui banyak proses medis untuk memeriksa penyakitnya. Aku berharap, perjuangan kami ini nggak sia-sia dan ia bisa segera sembuh. Walaupun bekerja hanya sebagai buruh pabrik di kota kami tinggal, Temanggung, tapi kami bertekad untuk memenuhi kebutuhan pengobatan, meskipun rasanya masih nggak cukup. Ia belum bisa menelan, jadi harus pakai susu yang mahal sekali. Ditambah, ia harus mengonsumsi obat paru selama 6 bulan, tanpa berhenti.Kami selalu berdoa, semoga ada rezeki untuk pengobatan anak kami. Kalau TemanBaik mau mendukung kesembuhannya, bisa menyalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul
Rp 1.885.000
7 hari lagi
Dari Rp 12.162.000
Donasi
Anak
Kondisinya Bisa Fatal, Fathan Harus Operasi Jantung dan Punya Alat Contegra
“Saya cuma ingin Fathan seperti anak-anak lainnya, bisa mendapatkan jantung sehat, main dan sekolah juga ke depannya," ucap ibu dari FathanItulah harapan terbesar seorang ibu dari Fathan Al Rajabi (2 tahun) yang menderita penyakit jantung sehingga harus menjalani operasi.Sudah 1 tahun lamanya Fathan menderita penyakit ini. Gejala awalnya ialah sesak napas, tubuhnya membiru dan detak jantungnya tidak stabil.Fathan pernah menjalani pengobatan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi sebelum akhirnya ia kini berobat di RS Harapan Kita.Sudah banyak perjuangan yang dilakukan orang tua Fathan, mereka sampai menjual motor demi bisa menyelamatkan anaknya. Karena mereka tahu, apabila tidak diobati, kondisi Fathan bisa fatal sebab saturasinya selalu rendah.Orang tua Fathan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan penghasilan minim mengalami kesulitan untuk mendapatkan biaya berobat, transportasi serta kebutuhan selama di Jakarta, Mengingat mereka berasal dari Bengkulu.Ditambah lagi Fathan harus membeli alat contegra yang tidak ditanggung BPJS. TemanBaik, temani perjuangan Fathan agar bisa sembuh dari penyakit jantungnya dan operasi segera dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul
Rp 31.289.024
14 hari lagi
Dari Rp 55.000.000
Donasi
Kemanusiaan
Kirim Makanan Bergizi untuk Atasi Gizi Buruk Anak-anak Pedalaman Negeri
“Kami jarang sekali makan daging, tergantung orang sumbang. Kalau tidak ada makanan, kami biasanya makan dengan daun pepaya,” ujar Abdul Haris, siswa dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).Karena kondisi di pedalaman yang biasanya terpencil, maka akses kesehatan dan pengetahuan tidak semudah di perkotaan. Seperti itulah kondisi yang dialami Abdul di NTT. Karena itu angka gizi buruk ataupun stunting masih cukup tinggi di sana. Tak hanya di wilayah timur, di pedalaman bagian barat Indonesia pun kita bisa menemukan anak yang kondisinya sama. Seperti Rohmat, seorang remaja asal Desa Sidodadi Asri di Lampung Selatan yang tubuhnya kurus kering seperti tanpa daging. Kondisinya yang di pedalaman dan tak mampu berobat semakin memperparah gizi buruknya.Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan 2022 mengungkapkan bahwa di Indonesia 1 dari 12 anak balita mengalami wasting (gizi kurang dan gizi buruk), dan 1 dari 5 anak balita menderita stunting.Permasalahan ini adalah tanggung jawab kita semua, untuk menyelamatkan anak-anak di pedalaman yang mengidap gizi buruk, bahkan stunting. Melalui program “Perbaikan Gizi Anak Pedalaman Negeri”, kami mengajak Sahabat untuk ikut berpartisipasi mengatasi masalah gizi di pedalaman Indonesia.#TemanBaik, yuk bergabung sekarang, bantu anak-anak di pedalaman Indonesia untuk dapatkan hidangan makanan bergizi supaya angka gizi buruk semakin menurun di Indonesia, caranya dengan Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Rp 1.180.000
10 hari lagi
Dari Rp 65.000.000
Donasi