Panggilan Mendesak

camp
Anak

Kepalanya Tak Berbentuk Sempurna, Jeremy Sampai 5 Kali Operasi

“Anakku lahir dengan tempurung kepala tak menutup sempurna! Kelebihan cairan di kepalanya memaksa otaknya tumbuh ke samping, akhirnya kepalanya membentuk benjolan besar ke sisi kiri.”“Seolah belum cukup, bibir atasnya terbelah dan menganga sejak lahir hingga memperlihatkan seluruh gusi atasnya. Ia lahir dengan masker oksigen menutupi hampir seluruh wajahnya, menjadi teman setia yang membuatnya bertahan hidup.” -Laura, Orang tua Jeremy-Ntah sudah berapa banyak jarum suntik menembus tubuh anakku, Jeremy Mikhael (4 thn). Ia bahkan sampai sudah tidak menangis lagi, bukan karena tak sakit, tapi sudah terbiasa merasakannya. Sejak lahir, anakku harus berjuang dari hidrosefalus, bibir sumbing, dan hernia. Ia sudah melalui 5 kali operasi, mulai dari pemasangan dan pelepasan selang untuk operasi bibir sumbing dan operasi hernia.  Setiap kali pintu ruang operasi tertutup, aku tak bisa menghitung berapa banyak air mata dan doa yang kupanjatkan agar anaknya baik-baik saja. Namun, rasa sakit tubuhnya tak menghilangkan keceriaan anakku. Matanya selalu berbinar dan senyumnya selalu memberikan harapan, meski tubuhnya ringkih. Itulah alasanku tetap kuat dan merasa  tak sia-sia telah memperjuangkan kesembuhannya. Saat ini kondisi anakku lebih banyak terbaring, tapi ketenangannya akan berubah jadi tangisan tiap kepalanya tersentuh. Ia masih harus kontrol kontrol rutin ke rumah sakit dan minum obat. Namun, keterbatasan biaya kambali menjadi hambatan.Suamiku bekerja siang malam sebagai tukang parkir, nyaris tanpa istirahat, tapi penghasilannya masih belum cukup. Seringkali aku dan suami menahan lapar, mengandalkan makanan pasien di rumah sakit sambil menunggu anakku dirawat. Kendaraan dan perabotan rumah sudah aku jual untuk kebutuhan anakku selama ini. Anakku masih membutuhkan biaya untuk ongkos ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, vitamin dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Jeremy untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 9.441.013
9 hari lagi Dari Rp 8.125.000
Donasi
camp
Anak

Temani Perjuangan Syabil Sembuh dari Penyakit Kanker Darah

Muhammad Syabil Najmussabah (12 tahun), anak saya sudah divonis menderita leukemia atau kanker darah sejak umurnya 6 tahun. Awalnya mengalami sakit di bagian sendi tulang, sekujur tubuhnya juga pucat. Syabil sempat menjalani pengobatan tradisional dan dirawat di RS Meilia Cibubur, sayangnya kondisinya tidak semakin membaik. Setelah kami bawa berobat ke RSCM, barulah kami tahu kalau Syabil divonis leukemia atau kanker darah. Apabila Syabil tidak menjalani pengobatan, maka kondisi tubuhnya akan terasa lemas. Syabil sempat menjalani pengobatan herbal, namun tidak ada perubahan. Akhirnya kami membawanya untuk menjalani kemoterapi di RSCM dari tahun 2016 sampai dengan sekarang.Saya berharap Syabil bisa mendapatkan bantuan agar bisa sembuh dari leukemia. Apabila dana terkumpul, kami akan gunakan untuk membeli keperluan Syabil dan biaya transportasi ke RSCM.TemanBaik, bantu Syabil sembuh dari Leukemia dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih berdonasi dengan apa. Lebih praktis dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI)
Dana terkumpul Rp 12.121.994
2 hari lagi Dari Rp 50.000.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Puluhan Anak Panti Terancam Diusir dari Kontrakan

“Kalau lapar cuma bisa ditahan aja, soalnya kalau nambah dikit aja bisa ada yang nggak kebagian. Pas tidur pun kita di kasur tipis gitu, memang pegal dan sempit, tapi rumah kami hanya di sini,” ungkap salah satu anak di Panti Asuhan agnes tangga suci. Jika diberi kesempatan untuk memilih, 21 anak yang saat ini berada di Panti Asuhan Tangga Suci sangat ingin dibesarkan dengan kasih sayang ayah dan ibu. Tapi kehendak Tuhan berkata lain, mereka harus menerima takdir untuk hidup sebatang kara sejak usia dini.Saya Agnes Ernis Astria Iman Giawa (21 thn), salah satu pengurus Panti Asuhan Agnes Tangga Suci. Di panti yang berdiri sejak tahun 2003 di Babura Sunggal, Meda, Sumatera Utara ini, anak-anak menggantungkan harapannya untuk bisa meneruskan hidup dan mendapatkan bimbingan dari kami.Namun sayangnya, kami pun kesulitan untuk menghidupi mereka dengan layak. Kondisi panti hampir ambruk, akan ada air menggenang di lantai dasar tiap hujan tiba, atapnya bocor, dan mereka harus belajar di lantai tanpa meja.Gedung panti merupakan kontrakan tahunan yang biayanya Rp24 juta per-tahun. Hanya ada 3 kamar di kontrakan, dan tiap kamar diisi oleh 6 sampai 7 orang. Belum lagi mereka harus tidur berdesakan karena hanya ada 6 kasur untuk 21 orang.Selain itu, anak-anak juga makan dengan seadanya. Sebagian dari mereka juga harus menahan lapar karena makanan yang terbatas.  Namun, anak-anak harus dipaksa belajar bersyukur dengan kondisi mereka sekarang. Saat ini titik terendah panti yaitu terkendala membayar kontrakan. Jika tidak melakukan pembayaran, anak-anak terancam diusir oleh pemilik kontrakan. Saya berharap semoga ada perpanjangan tangan Tuhan untuk anak-anak panti.#TemanBaik, mari bantu Panti Asuhan Tangga Suci agar bisa terus memiliki tempat peristirahatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 29.689.013
3 hari lagi Dari Rp 49.250.000
Donasi

Pilihan Campaign