Panggilan Mendesak

camp
Anak

Orang tuanya Jalan Kaki Menggendongnya Bergantian Sampai Rumah Sakit

“Kalau untuk melihat anak dengan usia 4 bulan, semangat untuk sembuhnya bisa saya lihat dari senyumannya. Kadang suka tersenyum seperti mengucapkan ‘bantu saya, saya ingin sembuh,’” ungkap Noky Agus Suryaman, selaku orang tua Abiyan.Saat akan menjalani proses persalinan anak kami, puskesmas tiba-tiba menolak dan  langsung merujuk Istri saya ke rumah sakit karena menemukan kejanggalan. Kemudian istri saya melahirkan secara caesar dan ternyata benar saja, kondisi kepala anak kami besar sekali dibanding bayi pada umumnya, yaitu 54 cm.Anak yang kami beri nama Abiyan Surya Satria (4 bln) didiagnosa hidrosefalus (menumpuknya cairan di otak). Saya tak tega, penyakit ini membuat anak saya sering spontan menjerit, menangis, kejang, sambil mengarahkan tangan memegang kepala seperti memberitahu rasa sakitnya.Syukurlah anak saya sudah menjalani operasi pemasangan selang VP-Shunt di Rumah Sakit Hermina Pasteur Bandung untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di kepalanya pada usia 3 bulan.Kondisinya saat ini stabil meski kadang masih kejang. Penglihatannya juga terganggu, bola matanya kadang naik, turun, bahkan berputar. Pengobatan anak saya masih panjang, kalau tidak dilakukan akan berdampak komplikasi pada jantung dan  organ tubuhnya yang lain.Namun kami terkendala biaya karena istri saya adalah ibu rumah tangga dan saya bekerja sebagai tukang cat yang saat ini sedang tidak ada proyek. Pernah waktu itu saya dan istri saya jalan kaki dari kediaman kami ke rumah sakit sejauh 20 Km demi bawa anak kami kontrol rutin. Selama 2 jam kami bergantian menggendongnya tanpa mengeluh.Abiyan harus operasi lagi untuk mengganti selang di kepalanya. Keinginan kami untuk kesembuhannya sangat besar. Kami berharap anak kami bisa sembuh dan bisa beraktifitas seperti anak lain pada umumnya.#TemanBaik mari bantu Abyan agar bisa sembuh dan tak kesakitan lagi dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 3.477.006
1 hari lagi Dari Rp 25.000.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Bantu Pembangunan Rumah Yatim Piatu Buah Hati di Yogyakarta

Panti Asuhan Rumah Buah Hati banyak menampung anak-anak hasil pergaulan bebas pelajar/mahasiswa Yogyakarta, yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan merekaHai TemanBaik!Panti Asuhan Rumah Buah Hati merupakan panti yang memiliki misi membina anak yatim piatu dan terlantar, untuk menjadikan mereka mandiri dan sejahtera. Sebagian besar anak-anak di sini merupakan bayi yang dulunya terancam digugurkan, ditolak, dan dibuang dengan berbagai cara oleh orang tuanya. Orang tua yang terlibat pergaulan bebas pelajar/mahasiswa di Yogyakarta. Salah duanya, Carissa dan Angel.Carissa dititipkan ke panti, karena hasil perbuatan asusila kedua orang tuanya yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan Angel, dititipkan oleh ibunya dengan alasan mau membuat skripsi selama 3 bulan. Namun, sampai sekarang sudah kelas 5 SD, Angel tak pernah dijemput oleh sang ibu. 10 tahun Panti Asuhan Rumah Buah Hati berjuang menjalankan misinya, kini jumlahnya pun sudah mencapai 29 anak. Namun, sampai saat ini panti belum memiliki tempat yang memadai untuk menjalani aktivitas penunjang bakat anak-anak. Padahal, sebagian anak sudah tumbuh remaja.Saat ini Panti Asuhan Rumah Buah Hati Yogyakarta sedang memulai untuk membangun proyek tahap 1. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari TemanBaik untuk penyelesaian proyek pembangunan panti. Yuk! beri kehidupan dan tempat tinggal yang layak untuk anak-anak panti di sini dengan cara klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul Rp 10.588.056
10 hari lagi Dari Rp 200.000.000
Donasi
camp
Kesehatan

Hampir Setengah Badannya Melepuh. Bantu Tita Sembuh

Tita Cahyani (25 tahun), seorang warga Pasa Padangkangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang merupakan salah satu korban letusan gunung Marapi di Sumatera Barat. Berdasarkan laporan dari Tim Peduli Kemanusiaan, Tita berangkat bersama dengan empat orang rekannya, di mana tiga di antaranya menjadi korban tewas dalam bencana tersebut.Tita, yang kini menjadi anak piatu, tinggal bersama istri pamannya. Saat ini, dia tengah menjalani perawatan di RSUD Padang Panjang karena luka bakar yang parah hampir mencakup setengah tubuhnya akibat letusan gunung Marapi, dan kondisi Tita Cahyani saat ini dalam proses pemulihan fisik dan mentalnya. Donasi dari #TemanBaik rencananya akan digunakan untuk digunakan untuk pengobatan. #TemanBaik bisa ikut membantu kesembuhan Tita dengan cara Donasi Sekarang pada link di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 275.000
9 hari lagi Dari Rp 10.000.000
Donasi

Pilihan Campaign