Panggilan Mendesak

camp
Pendidikan

Bangun Lagi Sekolah Agama ini dengan Fasilitas Pendidikan yang Memadai

Guru-guru kami bekerja dengan tekun, meskipun tanpa bantuan finansial yang seharusnya didapatkan. Sarana dan prasarana pembelajaran sangat minim, dana operasional kami hanya berasal dari infak siswa yang masih belum bisa mencukupi kebutuhan pendidikan.Aku Ilham Komara, yang sejak tahun 2000 sudah menjadi guru. Banyak cerita suka dan duka selama membentuk calon generasi bangsa ini. Salah satunya ialah ketika aku mulai menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun 2018 di Madrasah Diniyah Mafatihil Maksudiyah sampai saat ini. Aku menyadari tantangan besar yang kami hadapi. Madrasah ini sangat berbeda dengan sekolah dasar biasa yang mendapat bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Di madrasah kami, benar-benar bergantung pada sumber daya yang sangat terbatas. Ada satu momen dalam perjalanan kami dalam mengajar yang sampai sekarang masih kami ingat. Pada tahun 2018, madrasah yang terletak di  Kp. Lebakwangi Desa Cijambe, Sukabumi ini hampir diambang kebangkrutan. Guru-guru kami meninggalkan kami, dan hanya sekitar 15 siswa yang tinggal. Namun, dengan tekad dan semangat yang kuat - kami tidak menyerah. Kami terus berjuang untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak kami.Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, berkat kerja keras kami, jumlah siswa di madrasah ini kini telah meningkat menjadi 120 siswa. Walaupun sampai sekarang kendala fasilitas pendidikan belum terpenuhi.Kalau nanti kami mendapatkan bantuan, akan digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang masih sangat kurang. Ya, seperti peralatan shalat yang layak, dan memperbaiki tempat belajar yang rusak. Itu adalah impianku untuk memberikan anak-anak didik kami lingkungan belajar yang lebih baik. Aku yakin bahwa Madrasah Diniyah Mafatihil Maksudiyah akan terus berkembang dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada generasi mendatang. Maka dari itu, untuk TemanBaik yang ingin membantu bisa klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul Rp 50.000
14 hari lagi Dari Rp 20.000.000
Donasi
camp
Kesehatan

Ada Tumor Ganas yang Bersarang di Ususnya! Bantu Guru Sekolah Ini Operasi Lanjutan

“Suami saya bahkan tanpa sadar menjerit karena merasakan nyeri luar biasa hebat di perutnya. Akhirnya kami pun periksa ke rumah sakit dan ternyata didiagnosa usus bocor dan dijadwalkan operasi. Tapi saat operasi, dokter justru menemukan tumor di usus suami saya dan sudah terlalu lengket,” ungkap Hadia Wati, istri Ospandi.Belum genap sebulan saya menikah dengan suami saya yang bernama Ospandi (23 tahun), tapi tiba-tiba saja rumah tangga kami mendapat cobaan. Semua bermula ketika tiba-tiba suami saya mengalami sakit perut dan diare, tapi pihak puskesmas hanya menduga suami hanya asam lambung biasa.  Namun sakit suami saya terus berkelanjutan dan bahkan semakin parah. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata suami saya mengalami usus bocor dan ada tumor di ususnya. Dokter pun memutuskan untuk mengangkat sebagian tumor itu untuk diteliti lebih lanjut.Hasil penelitiannya ternyata tumor suami saya ganas dan Ia harus melakukan kemoterapi untuk pengecilan tumornya agar segera diangkat. Sementara suami saya harus buang air besar melalui perut dengan dibuatkan lubang. Akibat sakit ini suami saya sering diare, pendarahan pada tinja, nyeri pada perut, cepat lelah, dan penurunan berat badan secara drastis. Syukurlah, setelah operasi sakit suami saya sudah jarang kambuh. Ia juga selalu semangat untuk sembuh dan terus meyakinkan dirinya bahwa dia akan sembuh.Selain itu suami saya saat ini belum bekerja lagi, sebelumnya Ia merupakan seorang guru di pondok swasta. Sedangkan saya sebagai istri tidak bisa bekerja karena harus merawat suami saya. Kami hanya mengandalkan dana pinjaman dari orang tua suami saya yang bekerja sebagai buruh tani.Suami saya harus melakukan operasi lagi, yaitu operasi pengangkatan tumor dan operasi penyambungan usus besar agar bisa BAB dengan normal kembali. Tapi kami terkendala biaya karena biaya pengobatan yang besar.#TemanBaik, mari kita bantu Pak Ospandi agar bisa sembuh dan bisa beraktivitas kerja kembali dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 4.592.113
11 hari lagi Dari Rp 35.356.000
Donasi
camp
Kesehatan

Hampir Setengah Badannya Melepuh. Bantu Tita Sembuh

Tita Cahyani (25 tahun), seorang warga Pasa Padangkangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang merupakan salah satu korban letusan gunung Marapi di Sumatera Barat. Berdasarkan laporan dari Tim Peduli Kemanusiaan, Tita berangkat bersama dengan empat orang rekannya, di mana tiga di antaranya menjadi korban tewas dalam bencana tersebut.Tita, yang kini menjadi anak piatu, tinggal bersama istri pamannya. Saat ini, dia tengah menjalani perawatan di RSUD Padang Panjang karena luka bakar yang parah hampir mencakup setengah tubuhnya akibat letusan gunung Marapi, dan kondisi Tita Cahyani saat ini dalam proses pemulihan fisik dan mentalnya. Donasi dari #TemanBaik rencananya akan digunakan untuk digunakan untuk pengobatan. #TemanBaik bisa ikut membantu kesembuhan Tita dengan cara Donasi Sekarang pada link di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 275.000
9 hari lagi Dari Rp 10.000.000
Donasi

Pilihan Campaign