Panggilan Mendesak

camp
Anak

5 Tahun Berjuang Lawan Sakit Jantung , Bantu Anak Buruh Jahit Baju Operasi

“Azka selalu bilang, Azka mau sembuh biar Azka bisa main bareng Teteh, karena Azka nggak pernah main di luaran karena Azka nggak kuat capek, jadi kemana-mana harus digendong” ungkap Purnama Jeri, ayah dari Azka.Azka Gibran Ramadhan (5 tahun) saat lahir tidak diizinkan untuk langsung dibawa pulang dan harus dirawat inap selama 5 hari di Rumah Sakit Soreang Bandung. Ternyata setelah itu Azka didiagnosa kelainan jantung TOF, yaitu kombinasi dari 4 kelainan jantung.Penyakit ini membuat Azka harus melalui echo jantung, cek laboratorium, hingga rontgen. Orang tuanya luar biasa sedih dan terpukul melihat anaknya sejak kecil harus dipasang alat-alat rumah sakit.  Apalagi Azka juga harus menjalani kontrol rutin dan menempuh jarak dari Bandung ke Jakarta selama 5 jam perjalanan.Orang tuanya selalu berupaya demi kesembuhan Azka. Tidak peduli kondisi mereka yang terbatas dan harus mengorbankan waktu, pekerjaan, mencari dana hingga menggadaikan kendaraan untuk pengobatan sang anak. “Perjuangan saya sampai rela jauh-jauh pun saya kejar untuk pengobatan anak, dan hari-harinya saya perjuangkan karena saya tidak punya saudara di Jakarta, bekal untuk kehidupan sehari-hari buat kita pas-pasan, tapi buat anak hanya bermodalkan nekat, demi kesembuhan anak, Bismillah,” ungkap  ungkap Purnama Jeri.Saat ini kondisi Azka jika terlalu lelah akan mengalami ngos-ngosan, kuku dan tangannya berubah menjadi biru seperti kedinginan. Selain itu Azka juga harus menjalani operasi kateterisasi jantung di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.Namun orang tuanya saat ini terkendala biaya karena ayahnya merupakan buruh jahit baju dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Orang tuanya sangat berharap agar perjuangan mereka menghasilkan kesembuhan dan bisa hidup dengan normal.#TemanBaik, mari bantu Azka agar bisa mendapatkan jantung sehatnya dan bisa bermain seperti anak-anak lainnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 1.554.000
8 hari lagi Dari Rp 20.000.000
Donasi
camp
Anak

Bantu Naila Berjuang Sembuh dari Hidrosefalus

Hai #TemanBaik,Naila, seorang anak berusia tiga tahun yang menderita penyakit hidrosefalus yang mengakibatkan kepala terus bengkak dan dipenuhi cairan di otaknya. Naila hanya bisa terbaring lemah di kasur, merengek-rengek karena tak kuasa menahan sakit. Ia sering mengalami kejang-kejang dan muntah setiap harinya, serta kesulitan berjalan dan makan.Dokter menyatakan bahwa Naila tidak bisa hidup normal seperti anak-anak lainnya, dan untuk sedikit membaik, ia harus segera menjalani operasi dan terapi. Namun, operasi sebelumnya telah gagal karena cairan yang dikeluarkan malah menumpuk di otaknya.Ibu Naila, Bu Siti, dengan sedih menceritakan betapa sakitnya hatinya karena melihat anaknya menderita. Selama kehamilan, Bu Siti tidak bisa memeriksakan kondisi janinnya ke dokter karena keterbatasan biaya. Sekarang pun, Naila hanya bisa minum susu kental manis karena tak mampu membeli susu yang direkomendasikan secara medis.Ayah Naila, Pak Tajan, adalah seorang tukang servis handphone skala rumahan yang seringkali tidak mendapatkan bayaran dari pelanggan yang ia layani. Usahanya untuk mendapatkan biaya untuk Naila juga tidak membuahkan hasil yang cukup.Yuk, kita bantu Naila dalam perjuangannya melawan penyakitnya. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan dan operasi, serta memberikan modal usaha kepada orang tua Naila untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.Mari kita bersama-sama memberikan harapan baru bagi Naila dan keluarganya. Setiap donasi #TemanBaik akan sangat berarti bagi mereka.
Dana terkumpul Rp 1.447.000
9 hari lagi Dari Rp 10.000.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Bantu Lansia untuk Mendapatkan Hidup yang Layak

Pak Serimah, lansia kelahiran 1960, yang tinggal di Dusun Kerepet Desa Perampuan Kecamatan Labuapi, Lombok Barat (Lobar), mengalami kesulitan hidup karena mereka memiliki banyak keterbatasan. Bayangkan lansia ini harus tinggal di gubuk yang tidak layak huni hingga usia senja mereka. Di tengah pemukiman padat orang, terdapat gua yang dihuni oleh Pak Serimah. Bangunan di sekitarnya hampir semuanya layak huni. “Itu (bekas rumah) sudah dirobohkan, dibangunkan sama anak saudara kami yang tinggal di  Tembowong Sekotong, dulu kami tinggal di gubuk itu,” tuturnyaAnak dari saudaranya sangat sedih ketika melihat gubuk yang ditinggalinya. Dia segera membangun gubuknya untuk menjadikannya lebih baik dan nyaman. Sebelum ini, ia tinggal di gubuk reyot yang sangat buruk selama bertahun-tahun. Dulunya, ketika kuat bekerja ia sehari-hari menjadi penjual rokok keliling hingga kantor walikota Mataram.  “Tapi sekarang berhenti, karena kaki saya sudah tidak kuat jalan,” imbuhnya.Karena dia tidak dapat bekerja lagi untuk mencari nafkah keluarga, hidupnya semakin sulit. #TemanBaik, yuk kita ulurkan tangan untuk membantu Papuq Sarimah untuk bisa mendapatkan hidup yang layak dengan cara Donasi Sekarang pada link di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 704.012
2 hari lagi Dari Rp 20.000.000
Donasi

Pilihan Campaign