Panggilan Mendesak

camp
Kemanusiaan

Bantu Pembangunan Rumah Yatim Piatu Buah Hati di Yogyakarta

Panti Asuhan Rumah Buah Hati banyak menampung anak-anak hasil pergaulan bebas pelajar/mahasiswa Yogyakarta, yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan merekaHai TemanBaik!Panti Asuhan Rumah Buah Hati merupakan panti yang memiliki misi membina anak yatim piatu dan terlantar, untuk menjadikan mereka mandiri dan sejahtera. Sebagian besar anak-anak di sini merupakan bayi yang dulunya terancam digugurkan, ditolak, dan dibuang dengan berbagai cara oleh orang tuanya. Orang tua yang terlibat pergaulan bebas pelajar/mahasiswa di Yogyakarta. Salah duanya, Carissa dan Angel.Carissa dititipkan ke panti, karena hasil perbuatan asusila kedua orang tuanya yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan Angel, dititipkan oleh ibunya dengan alasan mau membuat skripsi selama 3 bulan. Namun, sampai sekarang sudah kelas 5 SD, Angel tak pernah dijemput oleh sang ibu. 10 tahun Panti Asuhan Rumah Buah Hati berjuang menjalankan misinya, kini jumlahnya pun sudah mencapai 29 anak. Namun, sampai saat ini panti belum memiliki tempat yang memadai untuk menjalani aktivitas penunjang bakat anak-anak. Padahal, sebagian anak sudah tumbuh remaja.Saat ini Panti Asuhan Rumah Buah Hati Yogyakarta sedang memulai untuk membangun proyek tahap 1. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari TemanBaik untuk penyelesaian proyek pembangunan panti. Yuk! beri kehidupan dan tempat tinggal yang layak untuk anak-anak panti di sini dengan cara klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul Rp 10.588.056
10 hari lagi Dari Rp 200.000.000
Donasi
camp
Anak

Kehidupannya Normalnya Hanya Sampai Usia 4 Tahun Saja, Izza Alami Epilepsi Hingga Tak Bisa Bergerak dan Melihat

“Kami sangat merasa sedih dan sakit melihat kondisi anak kami yang semakin memburuk. Sakit ini juga mengakibatkan Izza mengalami komplikasi pada organ lainnya, gigi dan mulutnya terkena infeksi, paru-parunya sering mengalami radang, pendarahan dari lambung karena menggunakan selang NGT (selang makan dari hidung sampai lambung),” ungkap Eneng Wildayanti, Ibunda Izza.Izzatunnisa Kasturi Naim (6 tahun), merasakan kehidupan seperti anak normal pada umumnya hanya sampai usianya 4 tahun saja. Selanjutnya hari-harinya terasa gelap karena menderita epilepsi dan kelainan langka kerusakan metabolik yang menyerang sistem saraf otak.1 bulan setelah ulang tahunnya yang ke-4, Izza tiba-tiba mengalami tremor atau gemetaran tak terkendali pada kakinya hingga hilang keseimbangan. Saat diperiksa, awalnya dokter mendiagnosanya kekurangan kalsium dan vitamin D. Setelah 2 bulan tak ada perubahan, Izza justru mengalami kejang dan didiagnosa epilepsi oleh RSUD Ciawi.Selama sebulan pertama mengkonsumsi obat, kondisi Izza mulai membaik dan tidak mengalami tremor lagi. Orang tuanya mengira semuanya sudah selesai karena Izza kembali sehat, tapi ternyata itu merupakan awal penyakit itu berkembang. Berat badannya tiba-tiba turun setiap bulan, tremor kembali timbul bahkan di bagian tangannya. Izza juga kesulitan berjalan, kesulitan memegang benda, kesulitan menelan, kemampuan bicaranya menurun. Puncaknya saat usia 5 tahun Izza mengalami kemunduran motorik, tidak lagi bisa berjalan, berbicara, menelan, tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya, bahkan melihat.Sejauh ini Izza sudah melakukan berbagai pemeriksaan, penanganan tindakan endoskopi dan biopsi lambung. Jika kambuh Ia akan mengalami demam, muntah darah, sesak nafas, kejang, dan hilang kesadaran hingga dilarikan ke UGD rumah sakit. Saat ini Ia harus menjalani kontrol rutin setiap minggu dari Bogor ke RSCM Jakarta dan dalam waktu dekat akan operasi gigi.Namun orang tua Izza terkendala biaya pengobatan, ayahnya merupakan pedagang yang penghasilannya tidak menentu dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Segala cara sudah dilakukan orang  tuanya, mulai dari menjual semua barang berharga emas, kendaraan dan menggunakan tabungan. Tapi sakit Izza butuh pengobatan dan biaya berkelanjutan.#TemanBaik, mari kita sama-sama bantu Izza agar segera pulih dan sembuh dari sakitnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 1.302.000
14 hari lagi Dari Rp 25.000.000
Donasi
camp
Anak

Kepalanya semakin Besar karena Cairan, Hidup Anakku Terancam!

Walaupun kondisi ekonomi kami kurang, namun kami sudah berusaha melakukan segala yang kami bisa - sampai menjual perabotan rumah demi pengobatannya. Tapi ternyata itu belum juga cukup.Arfaaz, malaikat kecil kami terlihat begitu rapuh. Usianya baru menginjak 4 bulan, tetapi tubuhnya sudah dipenuhi selang medis yang membantunya bertahan dari penyakit hidrosefalus. Setiap hari kami berdoa dan berharap, supaya cairan di kepalanya bisa berkurang. Kami merasakan pedihnya rasa khawatir dan ketakutan, karena dokter bilang kalau anak kami nggak segera mendapatkan penanganan ia akan terancam lumpuh, buta seumur hidupnya, bahkan nyawanya pun bisa terancam.Kami tinggal di pelosok Garut Selatan - jauh dari fasilitas medis yang dibutuhkan Arfaaz. Untuk ke rumah sakit, kami harus melakukan perjalanan berjam-jam yang melelahkan. Ditambah biaya untuk sekali berobat ke Bandung begitu besar, melebihi kemampuan kami. Ayahnya hanya seorang penjual bubur kacang keliling, dengan penghasilan Rp 40 ribu/hari. Mana cukup untuk biaya pengobatan anak kami. Keadaan semakin sulit bagi kami saat ayahnya terpaksa jarang berjualan, sebab prioritas kami mengantar Arfaaz untuk berobat. Biaya yang diperlukan untuk operasi masih jauh di luar jangkauan kami. Ketika anak kami demam, ayahnya hanya bisa melakukan kompres dan menunggu demamnya turun dengan doa.#TemanBaik, kami khawatir kepala anak kami semakin besar kalau nggak dioperasi secepatnya. Kami sangat membutuhkan dukungan agar anak kami bisa segera sembuh. Untuk membantu pengobatan anak kami, bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 3.622.019
8 hari lagi Dari Rp 40.040.000
Donasi

Pilihan Campaign