Panggilan Mendesak

camp
Pendidikan

Bantu Ibunya Bekerja karena Ayahnya Sakit-sakitan, Anak ART Ingin Melanjutkan Sekolah

Halo TemanBaik!Namaku Vita Alifa (16 thn), saat ini aku sekolah kelas 1 di SMK Negeri 1 Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat. Aku selalu memiliki cita-cita untuk bekerja di kantor yang bagus agar kelak bisa membantu orang tuaku.Makanya dari sekarang semangatku untuk sekolah tinggi. Aku sampai pernah masuk peringkat 10 di kelas. Hal ini sebagai bekalku kelak, karena aku ingin sekali melanjutkan sekolah ke jenjang kuliah.Aku juga sering sekali membantu orang tuaku bekerja di rumah tetangga dan sekolah. Ya, karena ibuku merupakan Asisten Rumah Tangga (ART). Ibuku juga bekerja mengasuh anak hingga menyetrika pakaian juga.Sedangkan ayahku sedang tidak bisa bekerja karena sekarang sedang sakit-sakitan. Aku selalu berdoa agar ayah cepat sembuh dan bisa bantu ibu bekerja.Ibuku adalah pahlawanku. Beliau sangat giat bekerja walaupun pekerjaannya sangat melelahkan dan gajinya kecil. Hal itu demi aku dan adikku biar bisa terus melanjutkan sekolah.Tapi sekarang memang aku sedang terkendala biaya sekolah. Dana dari gaji ibuku dan sedikit bantuan dari Saudaraku ternyata tidak cukup untuk biaya sekolahku sekarang.#TemanBaik, mari bantu Vita agar bisa melanjutkan sekolahnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 1.110.000
7 hari lagi Dari Rp 15.000.000
Donasi
camp
Anak

Kalau Tak Dioperasi, Aku akan Hadapi Risiko Gagal Jantung

Penyakitku ini nggak bisa hanya diobati, jadi harus ada tindakan operasi. Kalau dibiarkan, nanti mengakibatkan gagal jantung, hipertensi paru, bahkan kematian. Semakin dewasa, risikonya semakin tinggi.Aku Muhammad Dhafin Alfarezel (6th), biasa dipanggil Afin. Sejak lahir ke dunia ini, aku ternyata sudah membawa penyakit jantung bawaan yang baru ketahuan saat usiaku 5 tahun, Kak. Waktu itu aku dirawat di Rumah Sakit Umum Duta Mulya karena demam yang nggak kunjung sembuh. Dokter sudah curiga dengan kondisiku dan menyarankanku untuk echo di rumah sakit yang berbeda. Ibu sedih ketika tahu ternyata dugaan dokter benar, penyakit jantung bawaan lahir sudah menemaniku sejak dulu. Aku mengidap jantung bawaan tipe ASD secundum, yang mana sekat antar serambi terdapat kebocoran dan menyebabkan darah kotor dan darah bersih tercampur. Mengakibatkan penyerapan nutrisi serta fungsi organ lainnya terganggu. Aku langsung dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita. Sebenarnya beberapa bulan lalu aku sudah dijadwalkan untuk kateterisasi, Kak. Tapi sayangnya gagal, dikarenakan alat yang akan dipasang nggak bisa mengait di jantungku. Akhirnya aku diharuskan melakukan tindakan operasi bedah jantung dalam waktu dekat ini, Kak. Masalahnya saat ini adalah kedua orang tuaku kewalahan mencari biaya untuk pengobatanku. Ayahku seorang tukang bangunan dan ibuku seorang ibu rumah tangga biasa. Kami selalu mengandalkan dari penghasilan ayah yang tak menentu karena proyek bangunan tidak selalu ada setiap bulan.Ayah dan ibu bahkan harus meminjam uang dari saudara kami untuk biaya bolak-balik Brebes-Jakarta selama satu tahun lebih, dan untuk kebutuhan sehari-hari aku selama berada di Jakarta. Adakah harapanku untuk sembuh Kak, di tengah kondisi keuangan keluarga yang seperti ini? Aku ingin bisa beraktivitas seperti anak-anak sehat lainnya. Aku sangat berterima kasih untuk kakak yang mau membantu kebutuhan pengobatanku. Bantuan disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul Rp 6.411.009
3 hari lagi Dari Rp 10.000.000
Donasi
camp
Anak

Berikan Harapan untuk Adam agar Bisa Mendengar

Terapi terpaksa kami hentikan setelah 6 bulan, karena nggak ada perubahan yang signifikan. Lagi-lagi, saran dari dokter ialah anakku harus pakai alat bantu dengar dulu sebelum terapi dilanjutkan. Adam (5th) adalah anak kedua kami, dan satu-satunya anak laki-laki yang kami miliki. Ketika dia lahir, semuanya berjalan dengan baik - setiap hari anakku terlihat seperti anak normal lainnya. Namun, ada sesuatu yang membuat perjalanan hidupnya berbeda. Hingga usianya mencapai 3 tahun, anakku belum bisa bicara. Sebagai orang tua pastinya aku merasa cemas dan memutuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Awal Bros Sudirman. Saat itulah, kebahagiaan kami akan pertumbuhannya terenggut. Dokter bilang anakku mengalami keterlambatan perkembangan bicara (Speech Delay) karena memiliki gangguan pendengaran yang sangat serius. Dokter menyarankan agar anakku menjalani operasi implan koklea atau menggunakan alat bantu dengar kalau memang kami nggak mampu untuk melakukan operasi. Tapi aku bingung, bagaimana kami bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Sementara kondisi ekonomi keluarga semakin rumit karena suamiku saat ini sedang menganggur. Padahal, kalau anakku nggak dibantu dengan implan koklea atau alat bantu dengar - nantinya anakku kesulitan bicara sampai dewasa nanti. Aku khawatir itu juga akan mengganggu cara bersosialisasinya. Sejak umurnya 3 tahun, kami selalu mencari dan menunggu rezeki supaya bisa membelikannya alat bantu dengar. Namun sampai saat ini usianya sudah 7 tahun - rezeki itu nggak kunjung datang. Ingin rasanya mendengar ia memanggilku mama. TemanBaik, kami saat ini tinggal di  Rumbai, Pekanbaru, Riau dan membutuhkan uluran tangan supaya anakku bisa mendapatkan alat bantu dengar sesuai kebutuhannya. Kelak nantinya alat itu dapat membantunya bicara dan masuk ke sekolah umum. Untuk TemanBaik yang mau membantu dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul Rp 10.152.033
1 hari lagi Dari Rp 63.500.000
Donasi

Pilihan Campaign