Kategori Campaign
Panggilan Mendesak

Anak
Bertahan Hidup Di antara Ketidakmungkinan, Zaidan Harus Operasi Lanjutan
“Aku harus menyediakan uang Rp18 juta untuk operasi pemasangan ring jantung anakku! Aku benar-benar hilang arah, hati dan pikiranku hancur. Sementara anakku terbaring tak sadarkan diri di ICU, tubuh kecilnya berjuang sekuat tenaga setelah operasi pertamanya.”“Aku sudah menjual motor satu-satunya demi membawa anakku berobat ke Jakarta dan membeli tabung oksigen agar napas kecil itu terus bertahan. Sekarang, kami tak punya apa-apa lagi, bahkan sekedar membeli pampers. Aku hanya ingin anakku hidup.”-Mila Hartina, Orang tua Zaidan-Dokter pernah berkata bahwa anakku tak mungkin bisa diselamatkan! Duniaku terasa dihantam badai! Apalagi setelah didiagnosa penyakit jantung itu, tubuh kecil Muhammad Zaidan Arkan Zahid (1 thn) melemah drastis. Napasnya tersengal, hidupnya lebih banyak terbaring di ruang ICU dan IGD rumah sakit. Sedangkan aku, dengan tubuh gemetar menolak kenyataan. Tangisku tersedu-sedu di lorong rumah sakit, sejuta doa aku panjatkan agar anakku bisa selamat. Aku yakin, Tuhan pasti berikan kekuatan pada anakku untuk menjalani musibah ini. Seolah Tuhan mendengar harapanku, kondisi anakku perlahan membaik.Setelah 4 bulan penuh perjuangan di Jakarta, akhirnya aku bisa membawa pulang anakku ke Pekalongan. Melihat anakku tersenyum kembali meski dengan selang oksigen di hidungnya, seolah mengobati luka hatiku.Aku sangat bersyukur karena Tuhan masih memberikan kepercayaan bagiku untuk mengasuh dan merawat anak sampai sekarang ini. Tapi, perjuangan kami belum selesai. Anakku masih harus menjalani operasi lanjutan dan kontrol rutin ke Jakarta.Aku sudah tidak ada biaya dan tabungan lagi, bahkan ongkos pulang kampung setelah anakku operasi di Jakarta saja aku meminjam uang temanku. Suamiku bekerja hanya sebagai tukang jahit dengan upah Rp300 ribu seminggu, entah bagaimana lagi ke depannya.Anakku masih membutuhkan biaya untuk membeli tabung oksigen, isi ulang tabung oksigen untuk membantunya terus bernapas, obat yang tidak dicover BPJS, susu, pampers, dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Zaidan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Rp 9.025.001
15 hari lagi
Dari Rp 9.000.000
Donasi

Anak
11 Tahun, Febriana Bertahan dari Cerebral Palsy dan Kejang dalam Tidurnya
“Sebelas tahun sudah anakku hidup dalam senyap, hanya bisa bergerak saat tubuh kecilnya dilanda kejang-kejang. Selebihnya, Ia hanya diam, seolah terkurung dalam tubuh yang tak bisa merespons dunia karena tak bisa melakukan apapun.”“Namun, tatapan mata anakku begitu teduh jika sedang tidak diterjang kejang dan berada dipelukanku, Ibunya. Demi ketenangan itu, aku akan berupaya agar hidupnya lebih baik, meski harus berutang kemana-mana. Aku tak pernah letih memperjuangkannya…”Namaku Suningsih, seorang Asisten Rumah Tangga yang sedang berjuang untuk kesembuhan anakku, Febriana Azzahra (11 thn). Meski penghasilanku tak seberapa, tapi bisa menjadi sepercik harapan untuk kesembuhan anakku. Anakku didiagnosa cerebral palsy. Sejak dalam kandungan, dokter mengatakan kepalanya lebih kecil dari normal, sehingga otaknya mengalami penyempitan dan sarafnya tak berkembang seperti anak-anak lain. Di dalam kepalanya juga terdapat cairan. Aku tak tahu rasa sakit seperti apa yang Ia rasakan, karena Ia bahkan tak bisa bicara. Makan dan minum saja harus dengan bantuan selang NGT, yang dimasukkan dari hidung menuju lambungnya.Anakku juga mengalami epilepsi, penyakit yang mempengaruhi paru-parunya dan membuat anakku tak bisa tidur nyenyak. Setiap malam aku harus berjaga, karena saat anak-anak lain tidur tenang, anakku justru bisa kejang-kejang hingga sulit bernapas. aku hanya bisa memeluknya, menenangkan tubuh kecil yang terus berjuang dalam diam.Sedih sekali ketika anak-anak lain bisa sekolah, mengaji, bermain, tapi anakku hanya berbaring. Terkadang aku sengaja meletakkannya di kursi roda, aku dudukkan Ia di kursi roda agar bisa melihat dunia luar, agar hatinya terhibur meski tubuhnya tak berdaya.Tak ada tindakan operasi untuk anakku, aku selalu membawanya berobat dan terapi dengan harapan agar kondisinya lebih baik. Tak jarang aku tak dapat pinjaman uang untuk membawa anakku berobat, karena orang-orang tahu aku orang tak punya, tak percaya aku bisa kembalikan.Suamiku bekerja sebagai pedagang keliling, penghasilannya tak menentu. Aku juga sering tak mengambil libur agar dapat uang tambahan, tapi sering kali uang yang dikumpulkan tak cukup. Anakku membutuhkan biaya untuk ongkos kontrol rutin dari Cengkareng ke rumah sakit di Kalideres Tangerang, obat yang tidak dicover BPJS, alat untuk terapi agar tubuhnya tak kaku, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kamu bisa jadi alasan Febriana tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Febriana!
Dana terkumpul
Rp 20.113.000
10 hari lagi
Dari Rp 20.031.000
Donasi

Anak
Sudah Operasi Sejak Usia 8 Hari, Ayla Kecil Berjuang dari Hidrosefalus
“Ajaibnya, anakku bertahan! Meski tatapan mata anakku begitu nanar dan wajahnya seperti mengadu bahwa Ia kesakitan. Aku hanya bisa memeluk tubuh kecilnya sambil membisikkan, ‘Papa di sini Nak, Papa akan berjuang bersamamu, apapun yang terjadi.’”“Di usianya yang baru 8 hari, anakku harus menjalani operasi kepala demi menyelamatkan hidupnya. Penumpukan cairan di otak membuat ukuran kepalanya sangat besar, hingga 50 cm. Aku langsung merinding dan menangis, membayangkan Ia harus menghadapi dinginnya pisau bedah dan jahitan di kepala.” -Saka Riono, Orang tua Ayla-Namanya Ayla Azzura (7 bln), putri kecilku yang sudah menghadapi cobaan berat bahkan sebelum Ia lahir ke dunia. Ia didiagnosa hidrosefalus sejak Ia masih dalam kandungan. Di operasi pertamanya, dokter menemukan ada cairan berwarna kuning kemerahan keluar dari kepalanya, operasinya dihentikan. Operasi kedua lebih memilukan, anakku mengalami kejang hebat, trombositnya turun dan Ia harus menerima 2 kantong donor darah. Operasi ketiganya juga bermasalah, kalium anakku ternyata tinggi. Hingga akhirnya di operasi ke-4 di kepala anakku bisa dipasang selang VP-Shunt untuk mengurangi kelebihan cairan di otaknya.Meski sudah berkali-kali operasi, tapi kondisi anakku tak seketika sembuh. Tubuhnya sering terkejut tiba-tiba, seolah tubuhnya masih mengingat rasa sakit yang terus datang silih berganti. Kepalanya masih besar dan panjang ke atas, penglihatannya belum merespon.Tumbuh kembangnya terhambat, Ia hanya bisa berbaring tak berdaya, dan belum bisa bicara, bahkan memanggilku ‘ayah.’ Anakku masih harus rutin bolak-balik rumah sakit untuk memantau kondisinya, tapi aku kesulitan biaya. Aku hanyalah kuli bangunan serabutan, penghasilan tidak menentu. Motor satu-satunya sudah ku gadaikan demi biaya berobat selama ini. Anakku pernah dirawat selama 21 hari di rumah sakit dan biaya yang harus aku tanggung sangat besar.Kini, aku bingung harus bagaimana. Jika pengobatan berhenti, cairan di kepala Ayla bisa terus menekan otaknya, menghilangkan fungsi otaknya, bahkan nyawanya. Tapi selain biaya rumah sakit, Ayla juga butuh obat yang tak ditanggung BPJS, susu, dan perlengkapan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kamu bisa jadi alasan Ayla tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Ayla.
Dana terkumpul
Rp 18.141.019
7 hari lagi
Dari Rp 11.337.000
Donasi