Panggilan Mendesak

camp
Anak

10 Tahun Petra Berjuang Melawan Lumpuh Otak tanpa Ibu Kandung

Hai TemanBaik, perkenalkan saya Lilik (60 tahun), ibu angkat dari Petra Samuel (10 tahun) yang divonis menderita cerebral palsy atau lumpuh otak.Saya pertama kali bertemu dengan Petra pada tahun 2012 di rumah family di Ciputat. Waktu itu saya melihat keadaan Petra cukup memprihatinkan dan menyayat hati saya. Petra ditinggal ibu kandungnya sejak usianya 6 bulan. Petra kecil belum bisa mengangkat kepalanya, bahkan matanya strabismus (mata juling). Berat badannya hanya 5 kg pada usia 6 bulan. Maka dari itu saya memutuskan untuk mengadopsinya. Saya rawat ia dengan penuh kasih sayang di rumah kami di Cempaka Putih Barat I, Jakarta Pusat. Untuk mengetahui lebih jauh kondisi Petra, saya membawanya ke Hermina Bekasi, di sanalah Petra didiagnosis menderita GDD (global developmental delay), kondisi gangguan keterlambatan tumbuh-kembang anak, sehingga tingkat kemampuan motorik, sensorik, dan kognitif anak menjadi lebih lambat dibandingkan anak seusianya.  Petra kemudian dirujuk ke RSCM untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dan di usia 14 bulan, dokter memvonisnya dengan cerebral palsy. Sungguh saya sedih melihat kondisinya, selain ditinggalkan ibu kandungnya, Petra harus berjuang dengan penyakitnya. Kondisinya sekarang, kadang Petra mengalami kejang tanpa demam, dan sering muntah juga karena ada gerd. Saya khawatir akan kondisi Petra apabila tidak menjalani pengobatan karena ia bisa terus kejang-kejang. Namun kami orang tuanya tidak memiliki cukup biaya, mengingat ayah angkatnya bekerja sebagai buruh serabutan dan penghasilannya tidak menentu. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Walaupun Petra bukan anak kandung kami, tapi kami sangat menyayangi dia. Kami ingin dia bisa melewati ujian ini karena kami selalu ada untuk membantunya. Kami berusaha untuk terus mencari biaya agar kami bisa memberikannya kursi roda khusus karena sampai saat ini ia belum bisa berjalan dan berbicara. TemanBaik, kami memiliki harapan Petra bisa tumbuh sehat dan mandiri seperti anak-anak lainnya. Kami ingin melihat ia bisa berjalan dan berbicara juga. Untuk itu, maukah TemanBaik membantu kami demi Petra?
Dana terkumpul Rp 1.064.000
7 hari lagi Dari Rp 50.000.000
Donasi
camp
Anak

Aku Tak Bisa Berjalan dan Bicara Lagi, Sejak Didiagnosis Cerebral Palsy

Sejak pulang dari rumah sakit, aku tidak bisa berjalan dan bicara lagi seperti dulu, Ka. Aku yang sangat aktif, tapi sekarang tubuhku seperti lemas dan kaku untuk digerakan. Hai Ka!Aku Ajeng (2th) dari Desa Iraonolase, Kota Gunungsitoli-Sumatera Utara. Kalau kakak lihat fotoku ini, pasti kakak tidak percaya kalau aku sebenarnya sakit.Aku tuh terlahir normal dan sehat, Ka. Di umur 1 tahun, aku seperti anak pada umumnya yang mulai belajar jalan, bicara, nyanyi dan belajar makan sendiri. Orang tuaku senang sekali dengan pertumbuhan yang cepat ini. Namun, kebahagiaan mereka berubah menjadi tangis semenjak aku didiagnosis mengidap cerebral palsy. Waktu aku masih 1 tahun, aku mulai demam dan panas. Orang tuaku kira aku cuma demam biasa, tapi beberapa jam kemudian aku mulai step dan demam tinggi. Aku langsung dibawa ke RSUD dr. M. Thomsen Nias, dengan tidak sadarkan diri. Aku dirawat sampai 9 hari lho, Ka. Setelah itu aku diizinkan pulang, tapi dengan diagnosis cerebral palsy.Ayah dan ibu cuma bisa membawaku ke tempat urut dan terapi 2 kali. Itupun, sudah berhenti 7 bulan lalu karena tidak ada biaya lagi untuk aku berobat. Penghasilan ayah sebagai serabutan tidak menentu, makanya sering kali terpaksa berhutang sama tetangga sampai menumpuk demi pengobatanku.Ka, aku masih bisa sembuh kan dari cerebral palsy ini? Mungkin ,kalau ada biaya lebih untuk terapi dan kebutuhanku, proses penyembuhanku bisa lebih cepat ya, Ka. Buat Kaka yang mau bantu aku, boleh salurkan dengan cara klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul Rp 905.000
5 hari lagi Dari Rp 29.278.000
Donasi
camp
Kemanusiaan

Mereka Makan Sampah! Mari Bantu ODGJ Terlantar Makan dengan Layak

“Pada dua tahun terakhir, perkembangan permintaan bantuan untuk ODGJ terlantar meningkat. Kondisi mereka memprihatinkan, mereka makan makanan yang sudah menjadi sampah.” ungkap Hendhi.Saya Hendhi Tantular Airlangga, mendirikan PT. Teras Rumah dengan salah satu tujuannya sebagai jasa panti rehabilitasi orang gangguan jiwa. Sudah 2 tahun terakhir membantu ODGJ terlantar dengan menjemput ODGJ terlantar dari laporan yang kami terima dari masyarakat hingga kepolisian, memberikan rumah singgah, makan, membawa ke rumah sakit jiwa, mencarikan keluarganya.Berangkat masa remaja saya yang tidak bisa belajar dan bermain seperti teman-teman lainnya, karena harus menunggu kakak saya yang menderita gangguan jiwa selama 9 tahun. Ketika kakak saya wafat, ternyata saya merasakan perasaan bersalah karena dulu tak sempat merawat dan memberikan kasih sayang yang baik pada beliau. Akhirnya, saya pun memutuskan untuk mengurus ODGJ terlantar agar rasa bersalah saya berkurang.Saat ini, para ODGJ terlantar yang kami tolong ditampung di rumah pribadi saya.  Alhamdulillah, istri dan anak mendukung sehingga dapat berbagi di rumah tanpa sekat. Insyallah tidak bahaya jika kita anggap mereka bukan orang asing atau ODGJ.Salah satu ODGJ yang kami tolong adalah Grandong, berawal dari laporan puskesmas Ciparay, Kabupaten Bandung kepada kami. Grandong mengalami gangguan jiwa sejak remaja, hidup sebatang kara, kondisinya saat itu berambut panjang gimbal, kotor, tanpa pakaian dan membawa parang. Kami pun menjemput Grandong dan mendampinginya ke RSJ Provinsi Jawa Barat untuk mendapat pengobatan medis.Setelah 2 pekan Gandrong kami jemput dan sudah tinggal di rumah saya selama 1 tahun. Kini, keadaannya belum pulih betul karena naluri memulung makanan masih diilakukannya. Tapi ada perubahan signifikan, Ia sudah tau cara bicara, mandi, BAB sendiri tanpa perintah dan bisa mengikuti arahan kami.Tanggal 22 Desember, 2 dari 14 orang ODGJ di rumah kami telah sembuh dan ingat siapa dirinya, tapi  pihak keluarga belum mampu menerima. Hal ini membuat kami ikhtiar keras untuk biaya makan yang layak bagi mereka dan harus menambah kapasitas ruangan. Jika donasi terkumpul, akan kami gunakan untuk membangun rumah singgah/panti, program makanan layak untuk ODGJ terlantar, program rawat jalan bagi ODGJ terlantar.#TemanBaik, yuk bantu para ODGJ terlantar agar bisa makan dengan layak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul Rp 2.569.031
2 hari lagi Dari Rp 37.800.000
Donasi

Pilihan Campaign